TERLETAK di ujung paling barat Indonesia, Sabang sangat layak disebut sebagai kawasan wisata yang memiliki banyak daya tarik. Betapa tidak, di kota kecil yang terletak di Pulau Weh ini, ternyata banyak ditemukan objek wisata bahari yang sangat menawan.
Dengan jarak sekitar 14 mil atau 22,5 km dari Banda Aceh, wisatawan dapat menempuh kurang lebih selama 2 jam menggunakan kapal feri, atau sekitar 45 menit dengan kapal cepat. Sejatinya, memang Kota Sabang merupakan andalan wisata Aceh untuk kategori wisata bahari.
Bahkan, keindahan taman lautnya sangat terkenal. Tidak kalah tentunya dibandingkan Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara. Tak salah jika kemudian pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menetapkan Sabang dengan Pulau Weh-nya sebagai destinasi wisata nasional.
Nun jauh di sana tepatnya di ujung Pulau Weh, terdapat sebuah monumen atau tugu yang dikenal sebagai Tugu Kilometer Nol. Tugu ini merupakan titik awal perhitungan luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Jarak tugu tersebut dari pusat Kota Sabang tidak jauh, yaitu sekitar 15 km dengan perjalanan darat. Dalam perjalanan menuju ke Tugu Kilometer Nol, para wisatawan akan disuguhi pemandangan alam laut yang begitu memikat dari Pantai Gapang, Iboih, dan Pantai atau Pulau Rubiah. Para wisatawan juga akan disuguhi sebuah pemandangan menakjubkan, yakni matahari tenggelam (sunset) jika berada di Tugu Kilometer Nol ketika menjelang senja.
Ternyata Pulau Weh juga memiliki gunung berapi. Berdasarkan catatan sejarah Aceh, Pulau Weh dulunya tersambung dengan daratan Pulau Sumatera. Namun daratan tersebut terpisah akibat letusan gunung berapai pada zaman pleistosen. Namun masih ada bukti kalau di Pulau Weh terdapat gunung berapi. Di bawah kedalaman 9 meter dekat Kota Sabang, para wisatawan yang berani menyelam bisa menyaksikan gunung berapi bawah laut.
Surganya bawah laut
Uniknya, berbagai jenis hewan laut seperti pari manta, hiu, paus, lumba-lumba, penyu, dan hewan-hewan laut cantik lainnya, dengan mudah bisa ditemui di sekitar perairan Kota Sabang. Dinas pariwisata setempat telah menyiapkan penyelam berpengalaman dan instruktur selam, untuk memandu para wisatawan menikmati keindahan taman-taman laut yang ada di Sabang.
Tarif yang diterapkan untuk menyelam pun tidaklah terlalu mahal. Untuk sekali menyelam, wisatawan dikenai tarif sekitar Rp 300 ribu. Namun kalau hanya untuk snorkling, pasti lebih murah lagi. Hanya dengan menyiapkan uang Rp 45 ribu, sudah cukup bagi wisatawan untuk menutupi biaya sewa alat snorkling.
Akomodasi seperti penginapan, kafe, dan restoran pun sudah tersedia. Tinggal memilih saja, mulai dari yang paling murah sampai paling mahal. Taman wisata kuliner di Gampong Kuta Barat misalnya, merupakan salah satu lokasi terbaik bagi yang ingin mencicipi kuliner Aceh, khusus kuliner khas Kota Sabang. Bagi yang hobi memancing, perairan laut di sekitar Pulau Rondo adalah lokasi yang paling tepat untuk memulai.
Tentu saja, keindahan pantai dan taman lautnya yang masih alami dan terasa begitu mempesona, seolah menjadi magnet dan surga bagi wisatawan asing maupun domestik yang hobi menyelam (diving). Di kawasan wisata ini setidaknya terdapat 26 titik potensial tujuan wisata yang bisa dikunjungi. Namun yang paling populer adalah Pantai Gapang, Pantai Rubiah, dan Pantai Iboih, yang terkenal dengan keindahan Garden Under Water-nya.
Memang di sepanjang pantai berpasir putih itu, tidak ditemukan adanya bule berpakaian bikini berjemur. Kondisi yang bertolak belakang dengan Pulau Dewata Bali. Sebab aturan di Provinsi NAD memang tidak memperbolehkan hal itu, karena provinsi ini menjalankan syariat Islam. Namun itu bukan alasan bagi Aceh untuk memajukan sektor pariwisatanya.
Sederetan objek wisata yang menjadi aset atau andalan menarik kunjungan wisatawan, antara lain Pulau Iboih, Rubiah, Klah, Lhueng Angen, pantai Tapak Gajah, Anoe Itam dan pemandian air panas. Selain panorama alam, sebuah pulau yang bernama Pulau Weh juga memiliki objek wisata sejarah berupa benteng-benteng peninggalan zaman Portugis, Belanda, dan Jepang.
Aceh sejatinya memiliki banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tapi sepertinya kurang promosi, sehingga belum banyak orang yang tahu potensi wisata Aceh. Karena itu, mulai tahun 2011, Pemprov NAD, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh mencanangkan Visit Banda Aceh 2011. Kapan mau ke Kota Sabang? (efrie ch./"GM"/net)**
Sumber : http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20111231160833&idkolom=pariwisata | | | | | | | | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar